JUDUL:
PENGARUH BAURAN PROMOSI
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
(Survai pada Konsumen Minuman Ringan Produk Coca-Cola di Kota Malang)
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap perusahaan harus selalu berusaha untuk tetap berkembang agar mampu bersaing. Dalam menghadapi persaingan antar perusahaan, maka perusahaan harus menerapkan kebijakan yang tepat dalam memasarkan produknya. Iklim dalam persaingan yang dihadapi perusahaan tersebut semakin ketat disebabkan karena perkembangan pemasaran modern yang semakin hari semakin semarak.
Keberhasilannya akan terlihat optimal atau tidak, bila telah melalui tahapan terakhir yaitu pemasaran dan promosi. Kegiatan pemasaran dilakukan dan diarahkan agar dapat mencapai sasaran perusahaan yaitu meningkatkan keputusan pembelian oleh konsumen yang berpengaruh terhadap target penjualan yang diharapkan juga mampu meningkatkan laba yang diperoleh oleh perusahaan.
Bauran pemasaran merupakan variabel-variabel yang dapat dikendalikan sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Bauran pemasaran meliputi 4 variabel pokok, yaitu produk (product), harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion). Dengan memadukan keempat variabel tersebut diharapkan perusahaan dapat mengidentifikasi kebutuhan konsumen, mengembangkan produk, menetapkan harga, mendistribusikan produk dan merancang program promosi yang tepat.
Promosi diantara keempat unsur bauran pemasaran adalah sebagai juru bicara produksi kepada konsumen dalam pemasaran produk yang dihasilkannya. Promosi sangat penting untuk memperkenalkan produk dan mempercepat diterimanya produk dipasaran. Promosi diharapkan timbul ketertarikan yang kuat dari pasar sehingga menghasilkan keputusan pembelian yang kemudian diikuti dengan pembelian ulang sehingga perusahaan dapat memenuhi target penjualan yang diharapkan.
Produk setiap perusahaan berbeda dan produk yang dihasilkan perusahaan mempunyai keunggulan dan ciri tertentu. Konsumen selalu mengaharapkan banyak pilihan produk yang menawarkan ciri dan keistimewaan masing-masing. Hal ini membuat posisi para produsen semakin sulit, mereka harus menghadapi persaingan yang ketat dalam merebutkan jumlah konsumen yang ada. Jumlah konsumen minuman ringan di Indonesia juga mengalami peningkatan seiring dengan semakin beragamnya produk minuman ringan yang ditawarkan.
Perusahaan minuman ringan harus menyadari arti pentingnya pelaksanaan bauran promosi sebagai pendukung peningkatan penjualan. Pelaksanaan bauran promosi yang diarahkan dan dikendalikan kesasaran yang tepat diharapkan meningkatkan penjualan perusahaan. Banyaknya industri minuman ringan yang berkembang di Indonesia saat ini membuat konsumen memiliki alternatif pilihan merek yang beragam.
Perusahaan minuman ringan Coca-cola yang merupakan produk minuman terkemuka di dunia yang digemari ratusan juta konsumen. Saat ini Coca-cola diproduksi di lebih dari 200 negara dan teritorial di dunia dan di Indonesia sudah diproduksi di 11 pabrik pembotolan (www.coca-colabottling.co.id).
Bermunculannya industri minuman ringan menjadi pesaing minuman ringan produk Coca-cola, maka produk Coca-cola ini menggunakan berbagai cara promosi agar tetap bertahan dan tidak kalah bersaing dengan produk lain yang mempunyai kualitas sama. Bahkan produk minuman ringan yang menjadi pesaing produk Coca-cola mempunyai keunggulan yang tidak kalah bermutu dengan produk Coca-cola atau bahkan lebih. Maka dari itu perusahaan minuman ringan Coca-cola lebih gencar melaksanakan promosi.
Berdasarkan pemikiran di atas maka penulis mengambil judul “PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei pada Konsumen Minuman Ringan Produk Coca-cola di Kota Malang)”
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh bauran promosi terhadap keputusan pembelian secara simultan?
2. Bagaimana pengaruh bauran promosi terhadap keputusan pembelian secara parsial?
3. Variabel manakah dalam bauran promosi yang memiliki pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh bauran promosi terhadap keputusan pembelian secara simultan.
2. Untuk mengetahui pengaruh bauran promosi terhadap keputusan pembelian secara parsial.
3. Untuk mengetahui variabel dalam bauran promosi yang memiliki pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian.
D. Kontribusi Penelitian
1. Secara Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya pada bauran promosi
b. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan acuan atau salah satu informasi bagi semua pihak yang ingin mengadakan penelitian serupa.
2. Secara Praktis
a. Sebagai alat untuk memberikan pertimbangan dalam menentukan kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan.
b. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi perusahaan sebagai bahan masukan dalam rangka menetapkan kebijakan bauran promosi dalam meningkatkan keputusan pembelian.
c. Bagi perusahaan diharapkan dapat memberi manfaat bagi manajemen perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan strategi perusahaan di masa yang akan datang.
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
1. Pemasaran dan Konsep Pemasaran
a. Pemasaran
Pemasaran yang diungkapkan oleh Assauri (2004:5) adalah sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Dapat diketahui dari pengertian ini, pembahasan tentang pemasaran dapat lebih jelas dan terbatas dalam pembatasan yang tegas, terkait dengan kegiatan pemasaran yang berlaku universal dan pengertian tersebut menitikberatkan pada proses pertukaran kegiatan antara penjual dan pembeli untuk memuaskan konsumen.
Carthy and Pereault (1993:8) yang dikutip dalam Dharma menyatakan bahwa pemasaran adalah sekumpulan kegiatan yang dilakukan oleh organisasi dan juga merupakan proses sosial. Jadi dari pengertian Carthy and Pereault dapat dijabarkan bahwa pemasaran adalah kegiatan yang terkoordinir yang dilakukan organisasi untuk mencapai tujuannya yang berorientasi pada proses social.
b. Konsep Pemasaran
Menurut Kotler (2002:22) yang dikutip oleh Teguh, Rusli dan Molan, konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaingnya dalam menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih. Pendapat Kotler tersebut dapat disimpulkan bahwa agar perusahaan dapat berkembang harus mengerti dan berinteraksi dengan pelanggan agar apa yang diinginkan pelanggan tersebut dapat terpenuhi.
2. Promosi
a. Pengertian Promosi
Promosi memegang peran penting dalam kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan. Keberhasilan suatu program promosi seringkali diikuti oleh berhasilnya kegiatan pemasaran. Tjiptono (1997:219) menyatakan pada dasarnya promosi merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran. Menurut pengertian Tjiptono tersebut, promosi menitikberatkan pada komunikasi yang artinya perusahaan harus berinterkasi langsung dengan pelanggan agar pelanggan merasa puas dengan produk yang ditawarkan.
Carthy and Perreault (1993:294) yang dikutip oleh Dharma berpendapat bahwa promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada pembeli atau pihak lain dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku. Pengertian Carthy and Perreault tersebut menjelaskan bahwa informasi sangat diperlukan dalam promosi agar semua yang diinginkan konsumen dapat dimengerti.
b. Tujuan Promosi
Tjiptono (1997:221) berpendapat bahwa: tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan(informing), mempengaruhi dan membujuk (persuading) serta mengingatkan (reminding) pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.
c. Strategi Promosi
Menurut Lamb, Hair, McDaniel yang dialih bahasakan oleh Octarevia (2001:145) strategi promosi adalah suatu rencana untuk menggunakan yang optimal atas sejumlah elemen-elemen promosi: periklanan, hubungan masyarakat, penjualan pribadi dan promosi penjualan.
3. Bauran Promosi (Promotional Mix)
Bauran promosi merupakan kombinasi dari alat promosi termasuk periklanan, hubungan masyarakat dan promosi penjualan digunakan untuk mencapai pasar sasaran dan memenuhi tujuan organisasi secara keseluruhan. Pengertian Lamb, Hair, McDaniel tersebut menitikberatkan pada alat-alat promosi yang digunakan untuk memenuhi tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Jadi bauran promosi yang tepat merupakan sesuatu yang diyakini manajemen akan sesuai kebutuhan target pasar dan memenuhi tujuan organisasi secara keseluruhan.
4. Perilaku Konsumsi
a. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. The American Marketing Association dalam Setyadi (2003:3), perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka. Dari definisi tersebut di atas terdapat tiga ide penting, yaitu : perilaku konsumen adalah dinamis; hal tersebut melibatkan interaksi antara afeksi dan kognisi, perilaku dan kejadian disekitar; serta hal tersebut melibatkan pertukaran.
b. Model Perilaku Konsumen
Rangsangan pemasaran dan lingkungan mulai memasuki kesadaran pembeli. Karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusan menentukan keputusan pembelian tertentu. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran pembeli mulai dari adanya rangsangan dari luar hingga munculnya keputusan pembelian pembeli (Kotler, 2002:183).
Rangsangan pemasaran terdiri dari bauran pemasaran (marketing mix), yaitu produk, harga, saluran pemasaran dan promosi. Rangsangan lainnya mencakup kondisi dalam lingkungan pembeli, yaitu ekonomi, teknologi, politik dan budaya. Ciri-ciri pembeli mempengaruhi dalam proses keputusan pembelian yang akan menghasilkan keputusan pembelian akhir berupa pemilihan produk, merek, saluran pembelian, waktu dan jumlah pembelian.
5. Pembelian
a. Pengertian Pembelian
Pembelian (purchasing) menurut Assauri (204:159) merupakan fungsi staf yang kedudukannya setingkat dengan jabatan-jabatan lainnya seperti manajer penjualan, karena mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap keuangan dan kelancaran operasi perusahaan.
b. Peran Pembelian dalam Perusahaan
Peran pembelian dalam perusahaan (Indrajit dan Djokopranoto, 2005:11) dari sudut pandang bisnis perusahaan mempunyai tiga peran, yaitu sebagai salah satu fungsi penting dalam bisnis, sebagai salah satu elemen pokok untuk melaksanakan produksi, dan sebagai salah satu bagian yang bertanggung jawab atas pembuatan barang diluar.
Dilihat dari sudut pandang strategi perusahaan, mempunyai dua peran yaitu sebagai pusat keuntungan (profit centre) perusahaan dan sebagai sebagai strategi fungsi perusahaan.
c. Jenis perilaku pembelian
Pengambilan keputusan konsumen bervariasi dengan jenis keputusan pembelian. Assael dalam Kotler (2000:247) yang diterjemahkan oleh Hermawan membedakan empat jenis perilaku pembelian konsumen berdasarkan derajat keterlibatan pembeli dan derajat perbedaan antara berbagai merek yaitu perilaku pembelian kompleks, perilaku pembelian mengurangi disonansi, perilaku pembelian menurut kebiasaan dan perilaku pembelian yang mencari variasi.
6. Keputusan Pembelian
a. Pengertian
Keputusan pembelian konsumen (Kotler dan Armstrong dialihbahasakan oleh Sihombing, 2001:226) adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk membeli dan keputusan pembelian. Faktor tersebut adalah sikap orang lain dan faktor situasi yang tidak diharapkan. Sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal : intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Konsumen mungkin membentuk niat membeli berdasarkan faktor-faktor seperti pendapat yang diperkirakan, harga dan manfaat yang diharapkan.
b. Tahap-tahap proses keputusan pembelian
Tahap-tahap proses keputusan pembelian menurut Kotler yang dialih bahasakan oleh Teguh, Rusli dan Molan (2002:104) adalah sebagai berikut :
1) Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan suatu kategori produk. Pemasar kemudian dapat mengembangkan strategi pemasaran yang memicu minat kosumen.
2) Pencarian Informasi
Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Hal ini dapat dibagi ke dalam dua tingkat. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan perhatian yang menguat. Pada tingkat ini seseorang hanya menjadi lebih peka terhadap informasi tentang produk.
c. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi perilaku pembelian
Menurut Kotler (2000:233) yang diterjemahkan oleh Hermawan faktor-faktor utama yang mempengaruhi perilaku pembelian adalah kebudayaan, sosial, kepribadian, dan psikologis.
d. Lima peran dalam suatu keputusan pembelian
Lima peran dalam suatu keputusan pembelian menurut Kotler yang diterjemahkan Hermawan (2000:246) adalah pencetus ide, pemberi pengaruh, pengambil, pembeli, dan pemakai.
Suatu perusahaan perlu untuk mengidentifikasi peran-peran ini karena mempunyai implikasi dalam merancang produk, menentukan pesan-pesan dan mengalokasikan anggaran promosi.
7. HIPOTESIS PENELITIAN
1. Model Konsepsi
Menurut Singarimbun dan Effendi (1995:33) konsep merupakan istilah atau definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak mengenai suatu kejadian, keadaan kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Berdasarkan kejian teori mengenai variabel bauran promosi dalam keputusan konsumen untuk pembelian produk Coca-cola, maka dapat disusun suatu model sebagai dasar pembentukan hipotesis yang dilihat pada gambar berikut.
Model Konsep
2. Model Hipotesis
Menurut Arikunto (2002:67) hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan model konsepsi di atas dapat dijabarkan ke dalam model hipotesis agar masing-masing variabel dapat diukur dan diamati.
Model Hipotesis
3. Rumusan hipotesis
1. Ada pengaruh secara simultan antara bauran promosi yang terdiri dari variabel penjualan pribadi (X1), periklanan (X2), promosi penjualan (X3) dan hubungan masyarakat (X4) terhadap keputusan pembelian (Y)
2. Adanya pengaruh secara parsial antara bauran promosi yang terdiri dari variabel penjualan pribadi (X1), periklanan (X2), promosi penjualan (X3) dan hubungan masyarakat (X4) terhadap keputusan pembelian (Y).
BAB III. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan peneliti, maka jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory reseach (penelitian penjelasan). Singarimbun dan Effendi (1995:5) mengatakan explanatory reseach adalah penelitian yang menjelaskan kausal antara variabel-variabel melalui pengajuan hipotesa dengan menggunakan data yang sama. Penelitian ini menggunakan jenis explanatory reseach karena ingin menjelaskan hubungan kausal yang terjadi antara variabel-variabel bauran promosi dengan keputusan pembelian.
Penelitian ini mengandung uraian yang bersifat deskriptif tetapi yang menjadi fokus penelitian adalah penjelasan hubungan antara variabel-variabel yang diukur dan diteliti serta merupakan pengujian hipotesis yang telah diambil berdasarkan kajian teori Menurut Whitney dalam Nazir (2003:54) metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.
2. Konsep, Variabel dan Definisi Operasional
a. Konsep
Dalam penelitian, seorang peneliti menggunakan istilah yang khusus untuk menggambarkan secara tepat fenomena yang hendak diteliti. Inilah yang disebut konsep, yakni istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak : kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Melalui konsep, peneliti diharapkan akan dapat menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan satu istilah untuk beberapa kejadian yang berkaitan satu dengan lainnya (Singarimbun dan Effendi, 1995:33). Di dalam penelitian ini konsep yang digunakan oleh peneliti yaitu konsep Bauran Promosi (X) dan konsep Keputusan Pembelian (Y).
b. Variabel
Arikunto (2002:99) berpendapat bahwa memecah-mecah variabel menjadi sub variabel menjadi kategori-kategori data yang harus dikumpulkan oleh peneliti. Kategori ini dapat diartikan sebagai indikator variabel. Kategori, indikator, sub variabel ini akan dijadikan pedoman dalam merumuskan hipotesis, menyusun instrumen penelitian, mengumpulkan data dan kelanjutan langkah penelitian yang lain.
Variabel-variabel dalam penelitian ini meliputi:
1) Variabel bebas terdiri dari penjualan pribadi (X1), periklanan (X2), promosi penjualan (X3) dan hubungan masyarakat (X4) dengan indikator pembelian produk yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan.
2. Variabel tergantung/terikat terdiri dari keputusan pembelian (Y) dengan indikator alasan membeli produk.
c. Operasional
Menurut Nazir (2003:126) yang dimaksud definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut.
Definisi operasional dari variabel-variebel dari pendapat Lamb, Hair, McDaniel (2001:146) yang dikutip oleh Octarevia tersebut dijabarkan dalam indikator dan item sebagai berikut :
Konsep, Variabel, Indikator dan Item
Konsep Variabel Indikator Item
Bauran Promosi(X) Penjualan Pribadi(X1) Interaksi langsung oleh penjual 1. Cara yang dilakukan penjual dalam berhubungan dengan konsumen.
2. Kejelasan informasi yang diberikan penjual.
3. Sikap ramah yang ditunjukkan penjual.
4. Dapat mempengaruhi atau membujuk konsumen.
Periklanan(X2) Isi Pesan 1. Memiliki kemudahan untuk diingat.
2. Memiliki kemudahan untuk dipahami.
3. Dapat menarik perhatian.
Penyampaian Informasi 1.Kesesuaian penggunaan media visual berupa poster dan baliho.
2.Kesesuaian pemilihan tempat untuk pemasangan iklan.
Promosi Penjualan(X3) Alat promosi yang digunakan 1.Pemberian hadiah kepada konsumen.
2.Tingkat keseringan pemberian hadiah.
Hubungan Masyarakat(X4) Kegiatan kemasyarakatan 1.Adanya kegiatan yang direspon sebagai upaya membina komunikasi dengan konsumen.
2.Menyediakan layanan informasi tentang produk.
3.Adanya Claim Service yang selalu siap membantu dengan cepat.
Keputusan Pembelian
(Y) Pembelian Produk Alasan membeli produk 1. Adanya kualitas atau citra yang baik.
2. Kecepatan dalam memutuskan untuk membeli.
3. Keinginan untuk merekomendasikan kepada orang lain.
4. Keinginan untuk membeli ulang.
d. Skala Pengukuran
Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert, yaitu dengan pilihan jawaban untuk pertanyaan yang sifatnya tertutup. Menurut Kinnear dalam Husein (1998:69), skala Likert ini berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang dan baik-tidak baik.
Dalam skala Likert setiap alternatif jawaban diberi skor tertentu. Responden diharuskan memilih salah satu dari sejumlah kategori jawaban yang tersedia. Kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu (misalnya, 1,2,3,4,5). Pada penelitian ini tanggapan responden diukur dengan skala Likert, yaitu dengan memberikan lima pilihan jawaban untuk pertanyaan yang sifatnya tertutup. Masing-masing jawaban diberi skor tertentu, skor tersebut antara satu sampai lima.
3. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Menurut Singarimbun dan Effendi (1995:152) populasi atau universe adalah jumlah keseluruhan dari analisa yang ciri-cirinya akan diduga. Sedangkan menurut Arikunto (2002:108) populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi. Di dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah para responden yang menggunakan produk Coca-cola, yang berada di Kelurahan Bumirejo Kecamatan Dampit.
b. Sampel
Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Yang dimaksud menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan peneliti sebagai sesuatu yang berlaku bagi masyarakat (Arikunto, 2002:109).
Menurut Sari (1999:58) mengestimasi n berdasarkan kendala waktu, besarnya n ditentukan oleh Sampel Linear Time Function.
T = to + t1 . n
Keterangan :
T : waktu yang tersedia untuk penelitian.
(14 hari X 3,5 jam X 60 menit = 2940)
to : waktu tetap, tidak tergantung besarnya sampel.
( 3 hari X 2 jam X 60 menit = 360)
t1 : waktu yang digunakan setiap sampling unit, yaitu waktu yang diperkirakan dibutuhkan oleh masing-masing responden untuk mengisi kuesioner adalah 30 menit
n : jumlah sampel
n =
=
= 86
Sampel yang digunakan adalah sebanyak 86 orang responden
c. Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang digunakan untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian (2001:77). Teknik pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling (sampling aksidental). Menurut Sugiyono (2001:77). Accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Lokasi
Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada konsumen produk Coca-cola yang bertempat tinggal di Kelurahan Bumirejo, Kecamatan Dampit,Kota Malang.
b. Sumber data
Data (Arikunto, 2002:96) adalah hasil pencatatan peneliti, baik berupa fakta maupun angka. Sedangkan sumber data adalah subyek dari mana data diperoleh (Arikunto, 2002:107). Dalam penelitian ini terdapat dua macam sumber data berdasarkan pada cara memperolehnya (Hasan, 2002:82), yaitu :
1) Data Primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data primer disebut juga data asli atau data baru.
2) Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan peneliti terdahulu. Data sekunder disebut juga data tersedia.
c. Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (Hasan, 2002:85) :
1) Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam.
2) Kuisioner yaitu sejumlah daftar pertanyaan tertulis yang disusun secara terstruktur yang disebarkan kepada responden untuk memperoleh data yang akurat.
3) Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subyek penelitian, namun melalui dokumen. Dokumen yang digunakan dapat berupa surat pribadi, laporan, notulen rapat, catatan kasus dalam pekerjaan dan dokumen-dokumen lainnya.
5. Instrumen Penelitian
a. Kuisioner yaitu berupa pertanyaan secara tertulis yang disusun secara terstruktur yang berkenaan dengan informasi yang dibutuhkan, atau jawaban yang diberikan inilah yang nantinya akan dijadikan sebagai data primer dalam penelitian.
b. Pedoman wawancara yaitu berupa daftar pertanyaan yang diajukan langsung kepada pihak-pihak yang berkait sebagai sumber informasi tambahan agar wawancara dapat berlangsung secara efektif.
6. Analisis Data
Menurut Nazir (2003:346), analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisilah, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Sedangkan menurut Singarimbun dan Effendi (1995:263) analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Analisis Deskriptif
Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik penelitian dengan menggambarkan obyek penelitian yang terdiri dari lokasi penelitian, keadaan responden yang diteliti serta item-item yang didistribusikan dari masing-masing variabel, setelah seluruh data yang diinginkan terkumpul, maka yang harus dilakukan selanjutnya adalah mengolah data dan membahas data yang diperoleh tersebut secara deskriptif (Sugiyono,2005:63).
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta : Rineka Cipta.
Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep dan Strategi. Cetakan Ketujuh. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Guliltinan, Joseph P. dan Gordon W. Paul. 1994. Strategi dan Program Manajemen Pamasaran. Edisi Kedua. Alih bahasa: Agus Maulana. Jakarta : Erlangga.
Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodelogi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta : Ghalia Indonesia
Jefkins, Frank. 1994. Periklanan. Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Alih Bahasa : Hendra Teguh, Ronny A, Rusli dan Benjamin Molan. Jakarta : Prenhallindo.
Perreault, D. William and E. Jerome McCarthy. 1993. Dasar-Dasar Pemasaran Edisi Kelima. Alih Bahasa : Agus Dharma. Jakarta : Erlangga.
Setiadi, Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen. Konsep dan Implikasi Untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta : Kencana.
Singarimbun Masri dan Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ketujuh. Bandung : CV. Alfabeta
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV. Alfabeta
Tjiptono, Fandi. 1997. Strategi Pemasaran. Edisi II. Yogjakarta : ANDI
makasi ya...
BalasHapussudah menambah refrensi q dalam pembuatan skripsi..
oke mas , semoga lancar skripsinya , amiin
Hapus