Jumat, 13 Januari 2012

aspek psikologis dari perubahan sosial

PENDAHULUAN
Tidak ada masayarakat yang tidak berubah ,Setiap masyarakat termasuk kita semua pasti akan mengalami perubahan. Namun terkadang kita tidak pernah benar-benar berusaha untuk merasakannya  . contoh nyata adalah perubahan sikap seseorang , orang yang masih kanak-kanak akan bersifat manja tetapi ketika mereka sudah dewasa maka perubahan sikap itu terjadi secara alami dan terkadang tidak dirasakan oleh orang tersebut . Ada juga perubahan yang terjadi karena suatu keinginan atau dikehendaki oleh seorang individu misalnya perubahan gaya rambut seseorang yang meniru idolanya atau gaya berpakaian seorag yang sedang meniru selebriti , secara sadar mereka memang menginginkan perubahan tersebut. Perubahan tidak hanya terjadi dalam bidang social saja tetapi juga mecakup bidang-bidang lain seperti bidang politik, bidang budaya ,bahkan bidang ekonomi. Artinya, perubahan itu tidak terikat pada suatu pola saja ,tetapi segala aspek kehidupan di dunia ini dapat mengalami perubahan . Perubahan sosial pada dasarnya terjadi karena sifat dasar manusia yang selalu ingin berubah.manusia cenderung tidak berpuas diri dengan  apa yang sudah dan telah dimilikinya sehingga manusia cenderung akan terus melakukan perubahan tentunya perubahan yang positif  terhadap kehidupan manusia itu sendiri.  Perubahan itu terjadi misalnya ketika manusia ingin merubah keadaan hidupnya menjadi lebih baik dari sebelumnya atau misalnya ketika manusia menghadapi masalah yang mengharuskannya untuk menemukan pemikiran usaha dan peralatan baru untuk memecahkannya.
Aspek psikologi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses perubahan sosial, baik yang menyangkut individu, kelompok, organisasi maupun masyarakat. Aspek psikologi yang dipaparkan oleh Leonard W. Doob merupakan sebagian kecil yang dapat dikemukakan dalam pengembangan perubahan yang direncanakan. Pada perubahan yang tidak direncanakan aspek psikologi tentu saja dapat muncul dan biasanya tidak terduga. Demikianlah yang proses-proses terjadinya perubahan social, dan disini akan banyak disimpulkan tentang bagaimanakah aspek psikologis dari perubahan social tersebut? .jika berbica tentang aspek psikologis perubahan kita tidak dapat melepaskan diri dari kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan berubahan social yang dimana sumber-sumber pembahasannya lebih ditekankan terhadap pemikiran-pemikiran dari ilmuan, yang banyak mempelajari serta melakukan penelitian tantang perubahan social. Disebutkan bahwa  Perubahan sosial ini bisa terjadi, karna dengan adanya seorang mengubah tata cara, atau bisa disebut mengubah kebiasaan masyarakat sekitarnya yang bersikap tradisional menjadi masyarakat yang lebih modern , dengan melaukan suatu alternative lain yang disebut dengan perubahan agar masyarakat yang dulunya masih kurang mendapat pemahaman tentang perlunya perubahan agar dapat meningkatkan taraf hidup suatu masyarakat tersebut , yang dimana sebuah perubahan itu disebut dengan Inovasi. Inovasi ini sendiri mempunyai makna sebagai gagasan yang dianggap baru oleh individu. Gagasan yang benar-benar baru yang belum pernah ditemukan oleh orang lain sebelumnya.
Dari kesimpulan inovasi diatas, munculnya seorang inovator, yang dimana Mereka cenderung melakukan hal-hal baru untuk mencari gagasan baru, yang mempunyai suatu tujuan untuk kemudian dijadiakn adopsi untuk kelangsungan kehidupan yang  kiranya lebih baik. Munculah sebuah Motivasi keberhasilan yang dimana menggunakan dua gagasan untuk kehidupan lebih baik, yang ditanamkan dengan rasa menjunjung tinggi drajat dan keberhasilan atau prestasi seseorang yang telah ditanamkan sejak dini.
Lalu dalam tahapan aspek perubahan social ini, muncul sebuah wacana yaitu, Moderenisasi individual yang dimana terdapatnya kategori, bahwa sebagai orang modern adalah warga Negara yang berpartisipasi dan mengerti, serta sangat yakin dengan kemempuan pribadi, dan juga siap untuk pengalaman dan berbagai gagasan baru .modernisasi jelas memberikan dampak yang baik bagi masyarakat itu sendiri karena semakin modern suatu masyarakat akan semakin tinggi tingkat pengetahuannya , namun jangan salah bahwa modernisasi juga memiliki dampak negative terhadap masyarakat itu sendiri misalnya hilangnya jati diri suatu masyarakat atau budaya-budaya suatu masyarakat yang diakibatkan masuknya budaya-budaya asing yang disebabkan oleh proses moderniasasi.




PERMASALAHAN

    Dalam sosiologi tidak semudah mengatakan bahwa orang yang berganti gaya pakaian ataupun gaya rambut itu dikatan mudah dilakukan, dalam perubahan ada proses-proses yang dapat menjadikan seseoang dapat berubah  Memulai ataupun berusaha untuk melakukan sebuah perubahan social didalam kehidupan bermasyarakat, tentunya tidaklah mudah, dan pastinya akan mendapat masalah-masalah. Serta akan memunculkan penyelesaian solusi terhadap perubahan social yang akan terjadi, Kemudian yang akan memunculkan sebuah konflik, dari sebagian masyarakat yang setuju dengan perubahan, terhadap masyarakat yang tidak setuju terhadap perubahan-perubahan tersebut. Untuk itu perlu perlu adanya upaya-upaya dari pihak pemerintah untuk melakukan filterisasi atau penyaringan terhadap budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia agar dapat meminimalisir terjadinya konflik yang dapat membuat perubahan t=yang negative pada suatu masyarakat .
Perubahan sosial didalam kehidupan masyarakat modern sangatlah penting, serta menurut  penelitian seorang ahli Leonard W. Doob yang dia menyatakan bahwa ”Orang yang cara hidupnya berubah dari lama kebaru” pasti cakrawalanya lebih luas. Demikian juga untuk kelangsungan kehidupan yang lebih baik.Dengan demikian orang-orang yang berubah dalam hal lain tetap terhadap sikap tradisionalnya terhadap bentuk-bentuk dan praktek kekeeluargaanya yang sangat erat meski tidak mutlak benar tetapi Doob meyakini bahwa orang yang mengalami perubahan maka akan mudah memahami orang-orang yang memang menginginkan perubahan yang baru dan lebih menghargai sikap modern dibandingkan dengan sikap tradisionalnya   Dan juga untuk mengimbangi kemajuan-kemajuan dan persaingan global, dari berbagai bidang di masa moderenisasi ini, namun sangat perlu dan pentingnya ditanamkan motifasi-motifasi yang positif dari masing-masing individu. Agar tidak terjadi perubahan yang menjurus kea rah yang negative yang akan merugikan bagi masyarakat itu sendiri karena dengan adanya modernisasi tersebut akan mengakibatkan bergesernya sikap seseorang yang mulanya tradisional menjadi modern , dengan adanya perubahan tersebut jika seseorang tidak memiliki motifasi diri untuk menjaga kebudayaanya sendiri dikhawatirkan akan mengakibatkan hilangnya jati diri dan juga kebudayaan masyarakat yang sudah sejak zaman dahulu .
Diluar dari masalah itu terdapat pula masalah baru terhadap kelangsungan moderenisasi didalam lingkungan sekitar. Jelas modernisasi memilik dampak negative terhadap masyarakat terutama bagi masyarakat yang tidak memilih terlebih dulu mana kebudayaan yang baik untuk diadobsi , Yang dimana jika masalah perubahan dalam sistim kemasyarakatan terus menglami peningkatan, maka akan berdampak pada gaya hidup yang modern serta berdampak pula terhadap gaya tradisionalisme yang semakin memudar, padahal sebuah gaya tradisional itu yang mencirikan sebuah daerah karna norma-normanya yang berlaku untuk menjunjung tinggi kebudayaan-kebudayaanya hasnya. Serta menunjukkan jati diri suatu masyarakat yang memiliki nilai tradisional tersebut . Serta semakin zaman berubah menuju zaman yang lebih modern. Sebuah gagasan yang pernah dituliskan oleh Leonard W. Doob tentang menjadi lebih beradap. Disini dituliskan bahwa, Orang-orang yang dihadapkan pada berbagai alternative kepercayaan dan nilai-nlilai akan cenderung bertahan pada nilai-nilai yang tradisional serta nilai tradisional lebih cenderung pada kehidupan orang berpendidikan rendah . sehingga perlu adanya modernisasi agar tercipta masyarakat yang memili tingkat pengetahuan yang tinggi dan tentunya dibarengi dengan adanya filterisasi dari tiap individu-individu masing-masing.
Disamping modernisasi yang akan berdampak buruk pada masyarakat jika tidak dipilih-pilih secara benar mana perubahan yang berdampak positif dan mana perubahan social yang berdampak negative , ada permasalahan dalam perubahan social lain yang dikemukakan oleh Everett M. Rogers yaitu tentang difusi inovasi ,inovasi menurutnya merupakan sebuah gagasan yang danggap baru oleh individu yang bersangkutan , sedangkan difusi merupakan proses yang menyebabkan gagasan baru itu menyebar dari sebuah sumber ke pemakai gagasan tersebut. Dari penelitian Rogers terdapat kesimpulan bahwa ada kebudayaan tertentu yang lebih terbuka untuk menerima inovasi dari kebudayaan lainnya . Banyak masyarakat yang tidak mengetaui tentang difusi inovasi ini sehingga mereka cenderung sulit untuk berkembang menjadi masyarakat yang lebih modern , hal ini dikarenakan masih rendahnya SDM manusia tentang ilmu pengetahuan dan tekhnologi . keterbukaan terhadap tekhnologi masyarakat tradisional masih sangat minim sehingga penyebaran perubahan yang bersifat ke arah positif itu sangat kecil .

PEMBAHASAN

Dari permasalahan mengenai perubahan social yang begitu komplek maka akan disimpulkan beberapa aspek-aspek psikologis mengenai perubahan social itu sendiri,  yang akan dibahas dalam makalah ini berupa pertimbanga-pertimbangan mengenai aspek;aspek psikologis mengenai perubahan yang tejadi pada masyarakat . Serta pokok pembahasanya akan diambil dari beberapa jurnal dari para ahli-ahli yang telah mempelajari serta melakukan penelitian terhadap perubahan social.
 Pada beberapa peryataan yang dikemukaan oleh peneliti-peneliti yang meneliti mengenai perubahan social terhadap masyarakat tradisional ke masyarakat modern , menyatakan Orang-orang yang dihadapkan pada berbagai alternative kepercayaan dan nilai-nlilai akan mencari jalan lain untuk mencapai masyarakat yang diinginkannya. Hal ini juga Dibuktikan menurut penelitian dari Leonard W. Doob, bahwa “orang yang teah mengalami perubahan sentral dari cara hidup lama ke cara hidup yang baru(masyarakat tradisional ke masyrakat modern) yang kemudian mereka dihalang-halangi untuk mencapai sbuah tujuan sentral maka mereka dapat mencari tujuan sentral yang lain secara agresif”. Menurut Dood masyarakat tdak hanya akan memiliki satu saja tujuan sentral untuk dicapai melalui perubahan , maka ketika satu tujuan itu mengalami halangan yang besar maka dapat melakukan alternative lain .
Leonard W. Doob  mengemukakan bahwa perubahan itu berhubungan dengan gejala sinkretisme yang terkenal dibidang agama dan kepercayaan serta praktek magi-tendensi dan magi tradisional untuk bertahan berdampingan . dikenal juga dengan dengan “orang yang pada intinya berubah ,kemungkinan besar akan tetap mengalami konflik batiniah sehubungan dengan baik-buruknya nilai-nilai dan kepercayaan baik kebiasaan yang lama maupun kebiasaan yang baru “. Disamping itu akan muncul adanya pertentangan antara kelompok yang tidak berubah , kelompok yang sedang berubah dan kelompok yang telah berubah cara hidupnya ke masyarakat yang lebih modern. Akan tetapi gejala-gejala tersebut menurut Doob perubahan itu dapat dipengarui oleh kebiasaan masyarakat itu sendiri .

Dijabarkan pula oleh Leonard W. Doob, bahwa Perubahan social bisa terjadi apabila orang mengubah tata caranya misalnya mengubah cara berperilakunya ataupun orang yang mengubah cara ia dalam berpakaian maka bisa dikatakan perubahan social . Ada yang memulainya dengan perubahan, ada pula yang menyesuaikan dari terhadap perubahan tersebut, namun ada juga yang menentangnya (orang-orang yang tetap berpatokan hidup terhadap sisitim tradisionalisme murni), sehingga mereka cenderung tidak menerima perubahan tersebut maka akan dapat memunculkan sebuah konflik terhadap kelangsungn perubahan sosial didalam kehidupan bermasyarakat.karena ada kelompok yang menerima berubahan ada juga kelompok yang menolak perubahan dan masih kukuh memegang kebudayaan atau kebiasaan-kebiasaan tradisional yang sudah lama mereka lakukan . Disamping itu  perubahan juga bisa dilakukan dengan baik serta hanya mengambil sisi positif , seperti misal sebuah contoh adalah yang sedang dilkaukan oleh bangsa afrika, yang mempunyai tujuan mengadakan penyesuaian dengan dunia global, tanpa melepaskan keistimewaanya sebagai orang ganda. Denagn menerapkan cara-cara barat yang dianggap positif seperti pendidikan, ekonomi, teknologi modern, dan agama Kristen. Dengan demikian maka akan terbentuk masyarakat yang modern tanpa menghapus keistimewaan budayanya.
Kemudian munculah sebuah gagasan, tentang modernisasi individual, Modernisasi berasal dari kata modern (maju), modernity (modernitas), yang diartikan sebagainilai-nilai yang keberlakuan dalam aspek ruang, waktu, dan kelompok sosialnya lebih luas atau universal, itulah spesifikasi nilai atau values. Sedangkan yang lazim dipertentangkan dengan konsep modern adalah tradisi, yang berarti barang sesuatu yang diperoleh seseorang atau kelompok melalui proses pewarisan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Umumnya tradisi meliputi sejumlah norma (norms) yang keberlakuannya tergantung pada (depend on) ruang (tempat), waktu, dan kelompok (masyarakat) tertentu.
Namun Teori modernisasi memperoleh beberapa kritik. Dalam gerakan pembangunan, modernisasi terlalu etnosentris yang mengikuti nilai-nilai budaya barat, menghilangkan kemungkinan bagi negara dunia ketiga untuk menjalankan alternatif pembangunan lainnya, dan terlalu optimistis. Karena menghendaki homogenisasi, modernisasi belum tentu mampu menghapus nilai-nilai tradisional, belum tentu bertolak belakang, dan belum tentu menghambat modernisasi. Teori modernisasi dipandang memiliki kecendurangan analisis yang abstrak dan tidak jelas waktu dan wilayah yang dimaksud. Secara ideologis, dipandang sebagai produk perang dingin kontra dengan komunisme. Teori modernisasi dipandang mengehendaki adanya perubahan yang kearah negative .
Dari kritikan tersebut lahirlah teori modernisasi baru dengan perbedaan sebagai berikut :
• Nilai-nilai tradisi dianggap bukan penghalang akan tetapi sebagai faktor positif pembangunan, dan di kenal dengan kearifan lokal.
• Metode kajiannya menjadi studi kasus dan analisis secara sejarah bukan lagi abstrak.
• Arah pembangunannya etnosentris lagi akan tetapi memperhatikan banyak model pembangunan.
• Lebih memperhatikan faktor eksternal (dunia internasional) dan konflik sosial
Dari pemikian tentang perubahan yang semakin berkembang, munculah sebuah Inovasi. Inovasi yang digambarkan oleh Everett M. Rogers adalah sebuah gagasan yang dianggap baru oleh individu. Inovasi dapat di pelajari dengan kemauan serta kekreatifan dan akan memunculkan keuntungan bagi seorang yang dapat menanamkan inovasi baru serta mengadopsinya. Serta Pengertian pengadopsi itu sendiri adalah merupakan klasifikasi anggota sistem sosial berdasarkan kemampuan berinovasi.

Kemudian munculah sebuah Difusi, yang mempunyai pengertian sebagai proses menyebarkan penemuan (inovasi) keseluruh lapisan masyarakat suatu masyarakat atau ke dalam bagian atau dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Atau definisi difusi lebih umum menegaskan bahwa difusi adalah penyebaran aspek tertentu dari satu kebudayaan kekebudayaan lain, sampai kepengadopsianya kepemakai atau bias dikatakan masyarakat luas. Adapaun tahapan-tahapan Proses pengadopsian yaitu diawali dengan Belajar dan mengmbil keputusan, kemudian kesadaran pentingnya perubahan dari masing-masing individu dan juga perhatian. evaluasi terhadap apa yang telah menjadi kebiasaan, yang sekiranya kurang baik, serta percobaan yang kemudian diterapkan terhadap perubahan keseharian, dan yang terahir adalah adopsi yang mengandung arti, sebuah keputusan untuk menggunakan gagasan itu sepenuhnya, jadi berbeda dengan keputusan untuk sekedar mencobanya .
Setelah adanya inovasi (gagasan yang baru) dan difusi (penyebaran terhadap gagasan baru tersebut) , maka masyarakat tidak akan bisa menjadikannya sebagai kebiasaan baru jika tidak ada pemahaman tentang proses adopsi , adopsi sendiri adalah sebuah keputusan untuk menggunakan gagasan itu sepenuhnya , untuk melakukan proses adopsi ini ada beberapa urutan waktunya : mula-mula ia sadar akan adanya gagasan itu (awareness) ,kemudian ia memeutuskan untuk mencobanya (trial) dan kemudian meneruskan untuk menggunakan sepenuhnya (Adoption). Proses adopsi yang meliputi belajar dan mengambil keputusan keduanya dijabarkan menjadi lima tahap ,(1) Kesadaran ,(2) perhatian ,(3) evaluasi ,(4) percobaan ,dan (5) adopsi itu sendiri . Rogers mengadakan analisis dari kelima tahap itu dengan mengalisis daya inovasi individu . dan hasilnya menunjukkan bahwa orang-orang yang mengadakan adopsi , tidak hanya memiliki pemikiran yang lebih maju tetapi juga dapat menyelesaikan kelima tahap tersebut lebih cepat jika dibandingkan orang lain yang tidak memiliki daya inovasi yang tinggi .













PENUTUP
Dari permasalahan diatas dapat disimpulkan bahwa, terdapatnya sebuah konfik antara, masyarakat yang mendukung dengan adanya perubahan dan masyarakat yang tidak mendukung adanya perubahan adalah sesuatu yang wajar terjadi karena perbedaan antar kepentingan yang tejadi .maka solusi yang dapat terbentuk adalah dengan adanya cara alternative serta adanya difusi inovasi agar terjadi masyarakat yang modern dan lebih maju peradabannya . Dengan demikian perubahan social memang harus terjadi, karna untuk kebaikan hidup yang lebih baik, serta untuk mengimbangi persaingan global yang semakin maju.   
    Dari kesimpulan diatas, mempunyai pemecahan masalah yang sama, dimana perubahan social memang harus dilakukan untuk kelangsungan kehidupan secara modern yang lebih baik, yang menumbuhkan rasa persaingan dengan drajat dan prestasi. Serta untuk persaingan global atau pesaingan internasional dalam segala bidang, didalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang dahulunya masih tradisional ke yang lebih sejahtera .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar